Posted by: Hartoto | 02/02/2014

Mengawas Remedial Tes Online UK PPG SM3T

Hari ini (02/02/2014) saya ditugaskan kembali mengawas remedial tes online UK PPG SM3T di Universitas Negeri Makassar. Kali ini sedikit menantang karena pertama peserta kebanyakan dalam kondisi tegang, jumlah pengawas yang hanya dua orang, dan tiga jumlah peserta yang lumayan padat. Namun itu tidak mengurangi kelonggaran pengawasan. Sebelum masuk, peserta diminta untuk menonaktifkan HP dan memasukkannya dalam tas. Kemudian peserta dipanggil satu persatu untuk kemudian di posisikan berjauhan yang bidang studinya sejenis. Peralatan yang dibawa hanya pulpen. Kertas disediakan panitia.Satu jam pertama memang lumayan tenang, berdasarkan pengalaman mengawas tes sertifikasi guru, tes sertifikasi dosen, tes pemetaan kompetensi, mengawas di kuliah reguler, dan yang lainnya. Waktu yang riskan itu ada pada setengah jam terakhir, terutama di menit kesepuluh sebelum berakhir atau puncaknya pada saat sudah ada yang selesai. Yang lain mulai cari-cari kesempatan dalam kesempitan. Di setengah jam pertama, saya masih dapati dan mengambil hape-hape yang masih dipegang. Setelah itu datang kak Iccank menginformasikan untuk mengumpulkan dengan sukarela pelampung-pelampung yang disimpan. Alhamdulillah, banyak juga yang kumpul dengan sukarela. Meski saya lihat ada yang belum kasihkan.

Meski soal diacak, ada juga beberapa soal yang sama komposisinya. Apalagi option jawaban tidak teracak. Ini pelung tersendiri bagi mereka untuk tergoda. Saya sedikit gusar ketika ada yang berkali-kali diperingati namun tidak juga mau sadar. Saya benar-benar takut kalau mereka nantinya lulus, tidak berkah karena menggunakan cara-cara yang tidak benar. Dari jauh itu sudah kelihatan siapa yang mencontek dan siapa yang benar-benar percaya dengan kemampuan sendiri. Ini sudah masuk rana insting :).

Soal pelampung yang masih ada lolos, ya itu mungkin kelalaian saya. Yang jelas kalau saya dapat ya langsung saya peringatkan melalui ucapan menyinggung di depan kelas tanpa menyebut nama. Biasanya mereka sadar diri. Klu ada yang keterlaluan sekali biasanya saya dekati saja di sampingnya tanpa berkata-kata. Biasanya dia kembali tenang. Klu sudah digitukan masih saja nyontek, baru ditegur. Beberapa kali ditegur masih bebal, panggil tim eksekutor 🙂

Ya Allah, semoga mereka pada lulus semua – dan berkah. Dan terkhusus untuk sahabat saya Ippank di padang sana dan untuk sebuah nama. Semoga mereka lulus. Amin


Leave a comment

Categories